
Wajar bila manusia pernah berbuat kesalahan. Akan tetapi, bila kesalahan yang sama terus dilakukan tidak bisa dianggap sebagai hal yang wajar. Melakukan tindakan yang salah dan mengulanginya kembali secara berlarut-larut bisa menjadi kebiasaan buruk. Terkadang wanita yang sedang jatuh cinta kerap menerima semua sikap buruk pasangannya dan pasrah begitu saja.
Menurut psikolog klinis dewasa, Rosdiana Setyaningrum, M. Psi, wanita saat sedang jatuh cinta seringkali menjadi kurang logis karena terpengaruh oleh perasaan mereka. Terkadang hal itu bisa membuat mereka terpuruk. Jika Anda merupakan salah satu wanita yang selalu memaafkan dan menerima kembali kekasih yang telah berbuat salah tanpa mengambil tindakan, hati-hati bisa depresi.
"Kita makin lama bisa semakin stres, depresi, menjadi orang yang nggak produktif, kerja nggak benar, atau mengganggu hubungan harmonis dengan teman," tutur psikolog yang akrab disapa Diana itu saat berbincang dengan wolipop beberapa waktu lalu di kawasan Artha Gading, Jakarta Utara.
Wanita 40 tahun itu menjelaskan, kesalahan-kesalahan sepele dalam hubungan umumnya masih bisa diterima. Akan tetapi, kalau sudah menyangkut kekerasan fisik sebaiknya tidak perlu dilanjutkan. Kekerasan fisik bisa membuat kepercayaan diri wanita hancur hingga berujung depresi. Tidak hanya kekerasan fisik, tapi ada juga faktor lainnya.
"Kalau benar-benar tidak bisa lagi kalau ada kekerasan fisik. Jadi ada kekerasan fisik, ekonomi, dan KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga). Kalau KDRT terus si pelaku nggak mau berubah itu sudah tanda bahwa harus keluar dari hubungan itu karena bisa membahayakan kita kalau pasangan nggak mau berubah," papar psikolog lulusan Universitas Indonesia itu.
Diana menuturkan, jika sudah ada kekerasan fisik saat pacaran atau setelah menikah sebaiknya segera putuskan hubungan sebelum berlanjut hingga lebih dari satu tahun. Menurut wanita 40 tahun itu, wanita yang menerima kekerasan lebih dari satu tahun akan sulit keluar dari hubungan asmaranya karena kepercayaan dirinya telah hancur dan merasa tidak bisa hidup tanpa pasangannya.
Selain kekerasan tersebut, pria yang memakai obat-obatan terlarang dan tidak mau berubah juga sebaiknya ditinggalkan. Boleh saja memaafkan tapi bukan berarti harus kembali bersamanya. Pria yang memakai narkoba tidak hanya akan menghancurkan dirinya sendiri tapi Anda juga bisa kena risikonya.
Diana mengatakan bahwa setiap orang tidak bisa berubah kecuali ada faktor yang bisa membuat mereka berbubah. Jadi jangan berharap kekasih Anda akan berubah setelah menikah jika saat pacaran saja sudah sering membuat Anda kecewa, terutama jika dia melakukan kesalahan yang sama berulang-ulang.
"Jadi pacar saja sudah rese, gimana kawin. Pada dasarnya manusia nggak berubah jadi jangan harap dia berubah setelah menikah. Banyak perempuan percaya laki-laki akan berubah karena cintanya padahal nggak. Yang bisa ngubah dia hanya dia sendiri. Perlakuan apa pun yang ia dapat saat pacaran kemungkinan besar akan terulang setelah menikah kecuali orang ini mau berubah," tutup wanita yang juga mengambil gelar master di University of New South Wales, Sydney, Australia itu.
» Mau Liburan ke Luar Negeri Tanpa Harus Menguras Tabungan? Ini Caranya
» Kematian Dua Ekor Babi
» Canggih! Main Pesawat Kertas Dikontrol dari Smartphone
» Alasan Dokter Memakai Baju Berwarna Hijau Saat Operasi
» 5 Versi Racikan Garang Asem, Mana yang Paling Maknyus?
» Pulau Ini Berganti Negara Setiap 6 Bulan
» Kesal Ayah Tak Pernah Pulang, Remaja Ini Lakukan Aksi Tak Terduga
» Makro - Menggunakan HP